Catatan World Cup 2022 oleh Pembina TEBOTOP H. Eka Wijaya.
JUARA SEJATI WORLD CUP ADALAH QATAR
Juara World Cup sesungguhnya adalah Qatar. Bukan Perancis. Bukan Argentina. Bukan Mbappe. Dan bukan Messi.
Lo kenapa? Karena Messi dan Mbappe adalah dua pemain inti dari kesebelasan yang sama, Paris Saint-Germain (PSG) di Prancis. Dengan demikian, sejatinya World Cup 2022 adalah “pertandingan dalam negeri” PSG yang berbasis di Prancis. Ada pun "ring-nya" di Qatar.
Persoalannya, siapa pemilik PSG? Ternyata bukan Prancis. Tapi Qatar itu sendiri. Tepatnya Qatar Sports Investments (QSI).
QSI adalah kendaraan investasi yang didanai oleh pemerintah Qatar, yang berfokus pada sektor olahraga dan leisure. QSI terafiliasi dengan Sovereign Wealth Fund (SWF) dari Qatar Investment Authority (QIA) milik monarki Timur Tengah yang kaya minyak dan gas itu.
Saat ini, merujuk berbagai sumber, QIA memiliki aset sekitar 300 miliar USD. QIA mempunyai aset (saham) di berbagai perusahaan besar di seluruh dunia, antara lain di Empire State Realty Trust, Uber, Asia Square, mobil listrik China Xpeng Inc, Qatar Airways, dan Ooredoo Hutchison/Indosat.
Yang disebut terakhir ini, QIA pemegang saham mayoritas (65%). Sehingga pelanggan Indosat di Indonesia turut “membayar” Messi dan Mbappe. Tapi jangan lupa, bola yang dipakai di World Cup Qatar adalah made in Madiun, Jawa Timur.
QSI membeli PSG pada 30 Juni 2011 dari perusahaan investasi asal Amerika Serikat Colony Capital. Harian Le Monde menulis, QSI menggelontorkan uang sekitar 130 juta USD untuk membeli klub bola tersebut.
Setelah PSG dikuasai penuh QSI, klub kaya itu “membajak” sejumlah bintang lapangan hijau seperti Thiago Silva, Zlatan Ibrahimovic, hingga David Beckham dari berbagai klub di Eropa.
Selanjutnya, PSG “memborong” pemain-pemain bintang yang mahal seperti Neymar (dari Barcelona), Sergio Ramos (Sevilla), Gianluigi (AC Milan), Achraf Hakimi (Inter Milan), Messi (Barcelona), Mbappe (AS Monaco), dan lain-lain. Di tangan QSI itulah, PSG tumbuh menjadi klub yang disegani di Eropa. Karena PSG bertabur bintang.
Kembali ke Qatar. Dalam bahasa Arab disebut DAULAH QATAR adalah negara kecil ber-ibukota DOHA dengan luas 11.571 kilometer persegi - tidak sampai dua kali luas dari Kabupaten Tebo (6.462 kilometer persegi), dengan populasi penduduk 2.795.484 jiwa, 85 %-nya adalah imigran. Penduduk aslinya hanya sekitar 313.000-an jiwa, bandingkan dengan penduduk Tebo 335.228 jiwa (statistik Tebo, 2020).
Negeri ini mempunyai cadangan minyak 15 milyar barel. Selain minyak, Qatar adalah salah satu negara dengan cadangan gas alam terbesar di dunia: 25,4 triliun meter kubik. Cadangan gas alam Qatar hanya kalah dari Rusia (38 triliun meter kubik) dan Iran (32 triliun meter kubik).
Negara seluas Provinsi Banten ini sangat mengandalkan tenaga kerja asing. Pekerja migrannya mencapai 86% dari total tenaga kerja yang ada. Dengan kondisi seperti itu, Qatar sering dijuluki sebagai negara “konfederasi serikat dagang internasional” dengan basis produksi minyak dan gas.
Sebagai negara yang amat kaya, tulis majalah The New Yorker, Qatar menggelontorkan uang 200 Milyar USD untuk World Cup. Tapi biaya mahal Word Cup tersebut terkompensasi dengan popularitas Qatar di dunia internasional.
Setidaknya, sejarah telah mencatat, Qatar adalah negeri Asia pertama yang berhasil menyelenggarakan World Cup secara mandiri. Tahun 2002, Jepang dan Korea Selatan memang menjadi tuan rumah World Cup. Tapi keduanya berkolaborasi. Sedangkan Qatar, negeri kecil dengan penduduk 2,9 juta jiwa itu, mampu melaksanakannya sendirian.
Pasca World Cup, niscaya popularitas Qatar akan melangit. Qatar – pinjam istilah The New Yorker – telah berhasil menjadikan World Cup sebagai “soft power” yang menjadi pusat perhatian dunia. Dan pastinya, berkat World Cup itu pula, sebagai salah satu negara terkaya di dunia, pengaruh Qatar akan makin luas. Ujungnya, ekonomi Qatar pun akan makin maju. Dan Qatar pun menjadi pemenang sejati World Cup.
Sekian.
Salam dari kami
Top Top Top Tebo Makin Top!
No comments:
Post a Comment